Thursday, December 10, 2015

Bless Sunscreen Cream SPF 19 Review

Marilah kita bahas: Bless Sunscreen Cream SPF 19.



Saya pernah percaya banget kalau wajah harus selalu dilindungi oleh tabir surya, baik di dalam ruangan, apalagi di luar ruangan.


Kalau untuk pemakaian di luar ruangan, saya pilih tabir surya yang ringan dan tidak membuat kulit terlihat berminyak. Sedangkan untuk pemakaian di dalam ruangan, apalagi jika ruangannya ber-AC, saya pilih tabir surya yang sekaligus melembapkan.

Tabir surya yang pernah saya pilih (dan sudah saya habiskan) untuk pemakaian di dalam ruangan ber-AC adalah: Bless Sunscreen cream SPF 19.




Bless Sunscreen cream SPF 19 memiliki kandungan yang saya cari dari sebuah skin care: UVA dan UVB protection, vitamin C dan vitamin E.

Klaim-nya sesuai yang saya harapkan: melindungi, merawat elastisitas kulit, sehingga tampak lebih kencang dan tidak kering.

Yang saya suka:

  • Dengan pemakaian secara teratur, sunscreen ini memang menjadikan kulit lembut dan tidak kering.
  • Memiliki kandungan vitamin E dan vitamin C yang baik untuk kulit.
  • Cukup travel friendly (50 ML), dan selain bisa digunakan untuk wajah, bisa juga digunakan untuk badan.
Yang saya tidak suka:
  • Teksturnya lumayan berminyak, dan agak lama meresap di kulit, sehingga sebaiknya ditunggu agak lama sebelum memakai bedak.
  • Aromanya cukup menyengat.


[JoAv]

Thursday, December 3, 2015

NYX Soft Matte Lip Cream 05 Antwerp Review




Akhirnya saya bergabung dengah "jamaah" NYX Soft Matte Lip Cream Antwerp sedunia!

Setelah baca-baca blog yang membahas produk NYX Soft Matte Lip Cream, saya tertarik untuk punya juga. Apalagi kalau lihat swatch beberapa produknya, menggoda banget buat dimiliki. Nampaknya banyak yang suka produk ini, dan beberapa beauty bloggers punya beberapa warna untuk dikoleksi.

Kalau dilihat warnanya cantik-cantik, dan yang paling sering tampil adalah NYX Soft Matte Lip Cream Antwerp. 

Awalnya saya ragu-ragu untuk beli NYX Soft Matte Lip Cream 05 Antwerp ini (Saya sebut NYX SMLC 05 atau NYX Antwerp saja ya). Saya lihat beberapa beauty bloggers (terutama yang berkulit kekuningan atau sawo matang) yang pakai seri ini jatuhnya jadi terlalu terang, pink banget gitu. Saya khawatir kalau di saya juga hasilnya jadi terlalu terang, karena saya biasanya pakai warna yang “kalem”.
Waktu saya coba di salah satu konter NYX di Jakarta, kalau saya lihat di cermin menurut saya terlalu pink. Tapi kata teman saya bagus. (Terus saya jadi bingung!). Kemudian saya coba foto diri saya yang menggunakan NYX Antwerp ini, ternyata hasilnya bagus di bibir saya..hahahha...(Jadi makin galau).

Foto ini nih, yang bikin saya pengen beli:


                       
Akhirnya saya memutuskan untuk beli saja deh! Kalau memang ga cukup wearable untuk sehari-hari, ya dipakai untuk foto-foto aja :D

Tapi akhirnya, saya pakai juga deh untuk sehari-hari. Lama-lama saya terbiasa dengan warnanya di bibir saya. Menurut saya malah membuat wajah saya cerah seketika!

Ini swatch NYX Soft Matte Lip Cream 05 Antwerp di tangan saya:


dan yang ini swatch kemudian di blend, mungkin bisa untuk blush-on juga (tapi belum coba):



Inilah penampilan bibir saya waktu pakai NYX SMLC 05 Antwerp:


Sayangnya karena bibir saya memang kering, NYX SMLC ini kalau dipakai agak lama (di atas 3 jam) jadinya terlihat retak di bibir saya. Karena itu kalau kira-kira sudah 3 jam, saya harus cek lagi (bercermin gitu maksudnya) dan “dibetulkan” lagi (dihapus, pakai lipbalm, dan dioles lagi). Ribet sih...tapi saya suka! Gimana dong?
Warnanya sih ga gampang terhapus kalau saya cuma minum dan ngomong. Tapi kalau saya makan (apalagi makanan yang enak-enak dan berminyak), langsung hilang warnanya!
Setelah beli satu NYX SMLC, saya jadi penasaran mau coba NYX SMLC warna-warna lainnya. Target selanjutnya, saya mau yang warna kecoklatan: NYX Soft Matte Lip Cream 09 Abu Dhabi ! (balik lagi ke warna “kalem”).



Thursday, November 26, 2015

Viva Milk Cleanser Green Tea Review

Saatnya mengulas produk yang dipakai dan disuka banyak orang, tapi agak susah dicari di mini market: Viva Milk Cleanser GREEN TEA !




Setiap kali saya "main" ke mini market ataupun drugstore, saya tidak pernah menemukan Viva Milk Cleanser (VMC) yang varian green tea/teh hijau ini. Yang satu ini saya beli secara online di website Viva Cosmetics (www.vivacosmetic.com). (Saya demen banget belanja online di website Viva Cosmetics)

Sebelumnya, saya pakai VMC yang spirulina. Karena banyak yang review tentang varian green tea, saya iseng mau coba.

Membersihkan wajah dengan milk cleanser memang agak repot, tidak se-praktis menggunakan facial foam. Tapi saya sukaaaa dengan produk milk cleanser-nya Viva, yang super muraaaahhh (untuk varian green tea, sekarang harganya Rp 6.400), isinya lumayan banyak, tapi pakainya tidak perlu banyak-banyak, jadi satu botol (100 mL) bisa untuk persediaan lebih dari dua bulan.


VMC varian Green Tea ditujukan untuk wajah berjerawat. Mengandung ekstrak Green Tea dan Tea Tree Oil, bahan yang sudah terkenal untuk mengurangi jerawat. Untuk kulit saya yang cenderung kering dan tanpa jerawat, Viva Milk Cleanser Green Tea tidak membuat kulit makin kering.



Untuk details kandungan bahannya, silakan lihat gambar di bawah ini:


Untuk kamu yang peduli dengan ke-halal-an produk skincare atau cosmetic, produk-produk Viva Cosmetic (termasuk Viva Milk Cleanser Green Tea) sudah bersertifikat halal. "Stempel" halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), bisa kamu temukan di botol VMC ini.
   
Bentuknya berupa lotion yang agak kental. Yang saya suka dari Viva Milk Cleanser varian apapun, waktu dioleskan ke wajah memberikan sensasi sejuk.


Cara pakainya seperti ini:



Untuk memberikan sensasi wajah yang lebih bersih dan mengurangi rasa lengket, saya biasa menetesi kapas yang saya gunakan dengan air atau Viva Face Tonic untuk mengangkat milk cleanser. Hasil "angkatannya" seperti ini:



(eeeuuuuhh...ternyata muka saya kotoooor!)
Setelah wajah dibersihkan, saya tepuk-tepuk kulit wajah dengan kapas yang sudah dibasahi pasangannya: Viva Face Tonic Green Tea.

Kalau baca posting beauty bloggers Indonesia lain, mereka biasanya masih mencuci wajah dengan sabun muka/facial foam setelah membersihkan dengan milk cleanser. Setelah itu baru pakai toner.

Bila dibandingkan dengan Viva Milk Cleanser Spirulina, saya lebih memilih varian spirulina, lebih cocok untuk wajah saya yang cenderung kering.  

Supaya ga ribet muter-muter keluar masuk toko/supermarket/drugstore, mending beli Viva Milk Cleanser Green Tea (dan "pasangannya" Viva Face Tonic Green Tea), di website Viva aja. Praktis, gampang, cepet dikirim. Pembelian di atas seratus ribu bebas ongkos kirim.

Info lebih lanjut Viva Cosmetics:
Website: http://www.vivacosmetic.com/ 
Twitter: @VivaCosmetics 
Facebook: https://www.facebook.com/VivaCosmetics/  

[JoAv]  

 

Thursday, November 19, 2015

My Body Moisturizer Collection




Kali ini saya cuma mau pamer. Pamer koleksi pelembap badan yang saya punya, sekaligus sebagai pengingat kalau saya punya beberapa lotion dan  krim yang masih harus dihabiskan! (atau dihibahkan).



KELOMPOK KRIM

Nivea Crème
Saya punya 2 pot: ukuran 250 mL dan 50 mL, yang kecil saya simpan di tas, yang besar ada di rumah. Seperti pada tulisan saya sebelumnya, saya suka banget sama aroma krim ini.
Beli lagi? Iya, kalau pelembap yang lain sudah habis.



Viva Skin Food Cream

Saya semacam love and hate sama krim ini. Lebih mudah di rata dibanding Nivea Crème, tapi lebih terasa berminyak. Ampuh sebagai pelembap di ruang ber-AC (tanpa wudhu).
Beli lagi? (biasanya sih) Iya.




KELOMPOK LOTION



Marina Natural Protects and Cares
Saya beli ini karena butuh lotion yang mengandung tabir surya. Teksturnya enak sih, gampang meresap dan tidak lengket. Tapi saya tidak suka aromanya.
Beli lagi? Tidak.

Marina UV White Hydro Cool
Berhubung saya tetap butuh lotion ber-tabir surya tapi tidak mau lagi beli Marina Natural, akhirnya saya beli ini. Terus terang saya tergoda dengan klaimnya yang "tidak lengket dan menyejukkan".
Beli lagi? Belum tahu, yang ini belum dicoba.



Viva Avocado
Penasaran pengen coba dan surprised ketika dicoba ternyata baunya tidak terlalu kuat seperti lotion Viva lainnya.
Beli lagi? Mungkin, kalau kebetulan belanja produk Viva Cosmetics via website dan perlu belanja sampai Rp 100.000 supaya bebas ongkos kirim.

Viva Green Tea
Pernah coba dan suka sama aromanya yang (meskipun semerbak khas Viva) tapi enak menyegarkan.
Beli lagi? Mungkin, alasannya sama seperti Viva Avocado.

Viva Sexy
Ahahhahah...*ketawa dulu* nama produknya ga nahan! Mudah-mudahan saya beneran jadi (tambah) sexy karena pakai lotion ini.
Beli lagi? Mungkin, yang ini belum dibuka dan belum dicoba. Tapi kalau beneran bikin saya (tambah) sexy, PASTI saya beli lagi!

[JoAv]

Friday, November 13, 2015

Jergens Ultra Healing Extra Dry Skin Moisturizer Review

Sebagai orang yang bekerja di ruangan ber-AC seharian, pelembap wajah dan badan WAJIB hukumnya untuk saya. Kalau tidak, kulit akan kering bersisik, kusam, pokoknya tidak enak dilihat dan tidak enak dipegang.

Untuk pelembap di dalam ruangan ber-AC, saya lebih suka pelembap yang agak kental, yang aromanya samar, dan kadar kelembapannya tinggi sehingga tidak perlu sering-sering oles.

Pelembap badan yang saya pakai sekarang adalah: Jergens Ultra Healing Extra Dry Skin Moisturizer.  



Kenapa saya pilih Jergens Ultra Healing? Karena review yang saya baca bagus-bagus dan banyak yang bilang pelembap ini bagus untuk mengatasi kulit kering. 

Ketika saya membelinya di drugstore, saya cuma menemukan kemasan 100 mL, berbentuk tube (yang awalnya saya pikir adalah versi cream dari varian Ultra Healing). Biasanya yang sering saya jumpai adalah kemasan botol pump. Sebenarnya saya lebih suka kemasan yang pump, tetapi ketika itu kemasan yang pump sedang tidak ada stoknya. Akhirnya kemasan tube ini yang saya bawa pulang.

Pada kemasan-nya tercantum tanggal pembuatan, dan tanggal kadaluarsa (lihat bagian atas, sisi belakang tube). 



Tekstur lotion-nya tidak terlalu kental, dan juga tidak terlalu cair. Pada awal pemakaian akan terasa sedikit lengket, tapi amat cepat terserap ke dalam kulit, sehingga yang terasa akhirnya adalah rasa lembap, bukan lengket.



Aromanya lembuuuuut... aroma ter-favorit dari semua lotion yang saya punya. Lama kelamaan aromanya akan pudar dan tidak "bertabrakan" dengan aroma perfume body spray yang saya pakai bersamaan dengan lotion ini.

Daya lembapnya cukup baik. Sekali pakai di pagi hari bisa  melembapkan seharian.

Bagusnya lagi untuk kemasan tube 100 mL ini, bisa kamu taruh bawa ke kabin pesawat kalau kamu travelling, supaya kulit kamu terjaga kelembapannya di dalam pesawat.

Sejauh ini, Jergens Ultra Healing adalah lotion "indoor" terfavorit saya. Kekurangannya cuma satu: TIDAK mengandung tabir surya. 
Tapi karena memang saya beli untuk pemakaian di dalam ruangan, jadi tidak menjadi masalah untuk saya.

Lotion ini sudah saya habiskan lho! Tapi belum ada keinginan untuk beli lagi. Masih ada persediaan lotion lain untuk dicoba (dan dihabiskan!).

 
 

Friday, October 23, 2015

Parasol Face Suncreen Cream Review

Salah satu hal yang agak saya sesali adalah: tidak memakai krim tabir surya sedari remaja. 

Memang sih, waktu jaman masih sekolah dulu, sebelum keluar rumah saya selalu memakai bedak padat yang mengandung “UV-protection”. Tetapi sepertinya kurang efektif ya? Selain itu, jaman SMP-SMA dulu saya tidak pernah pakai krim-krim kulit. Ke sekolah paling cuma bedak dan deodoran.
Kemudian waktu jaman kuliah, saya mulai pakai krim yang mengandung pemutih, yang biasanya mengandung tabir surya juga. Tapi saya belum sadar kalau pakai tabir surya itu PENTING.
 

Sekarang semakin banyak informasi mengenai pentingnya perlindungan terhadap matahari. Malah dikatakan bahwa, salah satu cara mencegah penuaan dini adalah memakai tabir surya secara teratur dan berulang. Mulai deh saya coba-coba berbagai merek tabir surya.
 

Produk tabir surya yang sudah saya coba:

Untuk saya yang paling penting dari tabir surya adalah:
  • tidak berminyak: karena kalau untuk pemakaian di luar ruangan, krim/lotion/gel yang berminyak sangat tidak nyaman.
  • tidak mahal: karena sebaiknya  harus diulang, jadi pemakaiannya tidak perlu diirit-irit.
Dari produk-produk tabir surya yang saya sebutkan di atas, yang jadi favorit saya adalah: Parasol Face Sunscreen Cream, Parasol Face Sunblock Cream SPF 33, Ristra Suncare SPF 17
 

Tabir surya yang saya pakai sekarang adalah Parasol Face Sunscreen Cream (tube ungu), jadi mari kita bahas:



Tabir surya dalam kemasan berbentuk salep. Untuk kamu yang biasanya tertarik dengan produk dengan kemasan yang “unyu”, mungkin kamu ga akan suka dengan bentuk kemasan ini. Kalau saya sih, tidak masalah. Yang penting isinya!
Berat bersih 20 gram.
Mungil, travel friendly.
Untuk saya termasuk mahal, antara Rp 50.000-60.000 (beli di Century) untuk ukuran 20 gram.





Krim berwarna coklat, tidak berminyak.



Pada kemasannya dikatakan “dapat dipakai sebagai alas make-up yang baik”. Tapi jangan bayangkan fungsinya sama seperti foundation yang bisa menutup noda-noda di wajah dan bikin wajah . 

Ketika diaplikasikan ke wajah, warnanya akan membaur dengan warna asli kulit kita dan sama sekali tidak menutup noda.
Tidak disebutkan besaran SPF atau pun PA-nya. Meskipun demikian, saya sih percaya saja kalau sunscreen ini cukup efektif melindungi wajah. Dijualnya saja di apotek. Hehhehe...Dan kabarnya lagi, dokter kulit banyak merekomendasikan pemakaian Parasol sunscreen. jadi saya percaya aja deh, kalau memang OK.


Sunscreen ini saya gunakan untuk pemakaian sehari-hari, saya pakai tiap pagi sebelum berangkat kerja. Ketika tiba di kantor, saya mengaplikasikan pelembap dengan UV protection. Karena saya bekerja di ruangan ber-AC, saya butuh produk yang lebih melembapkan. Parasol ini lembapnya kurang.
 

Yang saya suka dari Parasol Face Sunscreen Cream:
  • Ukuran kecil, pas kalau mau dibawa travelling 
  • tidak berminyak, pas untuk pemakaian outdoor

Yang saya kurang suka:
  • Termasuk mahal untuk ukuran 20 gram
  • Kurang melembapkan, bukan pilihan yang OK untuk dipakai di daerah iklim kering/dingin ataupun ketika berada di ruangan ber-AC

Meskipun demikian, Parasol Face Sunscreen Cream ini masih termasuk favorit saya karena masih memenuhi kriteria "tidak berminyak" dan "tidak mahal" (masih di bawah Rp 100.000, anggap saja lah tidak mahal). Dan pastinya akan saya beli lagi, selang seling dengan Ristra Suncare SPF 17.


Friday, October 16, 2015

Basmi Komedo dengan The Face Shop White Mud Nose Pack

Salah satu masalah kulit yang paling menyebalkan buat saya adalah komedo. Apalagi waktu saya masih sekolah dan kuliah, hidung saya banyak dihiasi bintik-bintik hitam ini. Kesannya kok saya tuh kotor, jorok, seperti tidak pernah membersihkan muka. Padahal saya  rutin membersihkan muka lho, terutama setelah beraktifitas. Mungkin dulu komedo saya banyak karena:
  • kulit hidung saya berminyak,
  • tinggal di daerah tropis,
  • banyak melakukan kegiatan di luar ruangan sehingga sering terpapar debu dan kotoran,
  • nyaris tidak pernah berada di ruangan ber-AC,
  • menggunakan produk kecantikan yang TIDAK oil-free, atau non-comedogenic.
Demi mengurangi komedo, saya mulai menggunakan produk yang berlabel oil-free atau non-comedogenic, serta membersihkan wajah dengan teratur dan teliti. Setelah lulus kuliah dan bekerja kantoran, saya mulai banyak menghabiskan waktu di ruangan ber-AC, jadi wajah saya tidak terlalu berminyak lagi dan komedo saya mulai TIDAK terlalu tampak. Hore!

Tetapi bukan berarti hidung saya benar-benar bebas komedo. Masih ada sih, cuma tidak separah dulu. Saya tetap membutuhkan produk untuk membasmi komedo.

Inilah yang saya pakai: 


The Face Shop White Mud Nose Pack




Merupakan masker peel off. Mengandung white mud dan ekstrak burdock yang berguna untuk membersihkan pori-pori kulit. 
Berat bersih 50gr, dengan tutup berbentuk ulir.

Teksturnya berupa gel berwana putih, pekat, dan lengket seperti lem.Ketika produk dikeluarkan tercium bau alkohol yang cukup kuat, tapi tidak mengganggu. Ketika dioleskan ke kulit terasa sejuk, mungkin karena efek alkohol itu.



Cara pakai: oleskan ke area hidung dan biarkan selama 10-15 menit. Ketika sudah benar-benar kering, kelupas masker secara perlahan dari arah bawah. Pengelupasan masker biasanya membuat pori-pori kulit terbuka. Akhiri dengan toner.


Peringatan: hanya untuk pemakaian luar, hindari kontak dengan mata dan jauhkan dari jangkauan anak. Hentikan pemakaian bila terjadi iritasi.

Jangan lupa, supaya produk bekerja maksimal, jangan lupa bersihkan wajah, terutama hidung, dan keringkan.
Selain digunakan di daerah hidung saya gunakan juga di bawah hidung area kumis (ga usah ditiru yah..sakit waktu dikelupas!!!) dan dagu tempat lemak lemak kulit bersemayam. Saya biarkan hingga kering, kadang-kadang lebih dari 15 menit. Karena kalau belum kering akan susah dikelupas dan malah meninggalkan sisa produk yang lengket di kulit.



Setelah benar benar kering... ini yang saya tunggu tunggu... Saatnya kelupas masker! Kelupas perlahan-lahan. Setelah terkelupas, amati maskernya. Lihat kotoran, lemak putih dan hitam yang terangkat menempel di masker. Makin banyak lemak dan kotoran yang menempel, saya makin puas!

Ini hasil kelupasannya.
Kalau masih ada sisa masker yang menempel, bersihkan dengan air. Pembersihan komedo di pori-pori kulit dengan masker peel off membuat pori-pori terbuka. Jadi, supaya pori pori kembali "menutup", oleskan toner.

Produk ini lumayan mengurangi jumlah komedo di hidung saya. Saya puas dengan The Face Shop White Mud Nose Pack ini dan lebih suka dengan masker ini dibandingkan pembasmi komedo jenis pore-strip yang banyak beredar di pasaran.

Kalau kamu lebih suka yang mana? Please share!


Thursday, October 8, 2015

Review: Viva Face Tonic Green Tea

Setelah berbulan-bulan melakukan double cleansing yang cuma pakai baby oil/minyak kelapa VCO dilanjutkan milk cleanser/susu pembersih (tanpa facial foam/facial wash), saya mulai tergoda pakai toner. Selain itu, saya pikir toner akan berguna untuk saya setelah melakukan proses pembersihan komedo ataupun setelah scrubbing muka supaya pori-pori kembali menutup.

Setelah browsing ke sana-sini, saya memutuskan untuk membeli Viva Face Tonic Green Tea. Saya pilih Viva Face Tonic Green Tea karena murah dan review-nya juga rata-rata bagus. Viva Face Tonic Green Tea ditujukan untuk pemilik wajah berjerawat. Meskipun saya amat jarang berjerawat, tapi tak ada salahnya memakai toner untuk berjerawat. Produk kulit berjerawat belum tentu membuat kulit kering. Bahkan kulit yang berjerawat harus dijaga jangan sampai kering dan dehidrasi. Yang saya suka dari toner ini adalah tidak mengandung alkohol. Bagus untuk saya yang menghindari produk berkadar alkohol tinggi, karena kulit saya agak kering.

Viva Face Tonic Green Tea, selain mengandung ekstrak teh hijau yang terkenal mengandung anti oksidan, juga mengandung tea trea oil, yang sudah terkenal ampuh membasmi jerawat. Aromanya segar. Kalau diteteskan ke kapas putih terlihat warna hijau samar-samar.


Saya memakai toner ini untuk mengangkat milk cleanser. Caranya, setelah mengoleskan milk cleanser di wajah, kemudian dengan kapas yang sudah ditetesi toner digunakan untuk mengangkat milk cleanser.

Secara keseluruhan saya suka toner ini. Cocok di kulit saya dan tidak membuat iritasi.

Sayangnya, Face Tonic varian ini agak susah ditemukan di supermarket maupun drugstore yang sering saya kunjungi. Saya sudah repurchase produk ini satu kali, dan keduanya saya beli via website Viva (http://www.vivacosmetic.com/). Harga di website Rp 5.950 untuk ukuran 100 ml.

Sumber:
- http://www.vivacosmetic.com/product/det/539/face-tonic-green-tea.html
- Foto koleksi pribadi

Sunday, October 4, 2015

Review: Wardah ChocoAholic Lip Palette


Awalnya saya cuma punya 2 lipstick batangan (Warna merah cabe dan pink) dan 1 lip tint. Yang sering saya pakai yang pink. 

Jadi setiap hari di kantor bibir saya warnanya pink terus. Lama-lama saya bosan, dan berpikir kalau muka saya mulai membosankan untuk dilihat, karena pakai lipstick yang warnanya itu-itu aja. 

Saya mau lipstick warna merah, kecoklatan, dan nude. Tapi kok sayang ya harus beli 3 lipstick. Kalau nanti kadaluwarsa, tiga-tiganya harus dibuang dong? ga rela!

Kemudian saya teringat Wardah Red Perfect Lip Palette yang pernah saya beli untuk Ibu saya. Kenapa tidak saya beli juga untuk saya sendiri? kan asyik tuh kalau tiap hari bisa gonta-ganti warna bibir?!

Akhirnya saya beli deh Wardah ChocoAholic Lip Palette di Guardian Plaza Senayan. Kenapa saya pilih yang ChocoAholic? Karena warna-warnanya sesuai kemauan saya, mulai dari merah, pink, kecoklatan dan nude.

Satu lipstick Wardah harganya mulai dari Rp 32.000-36.000. Sedangkan kalau beli Lip Palette Wardah harganya Rp 60.000 dan bisa dapat 8 warna. Belum lagi dari ke-delapan warna itu bisa dicampur-campur dan menghasilkan warna baru. Hemat!



Kiri-kanan: Wardah Lipstick Exclusive 44 Touch of Red, Wardah Matte Lipstick 09 True Red, Wardah Exclusive Lipstick 26 Mango, Wardah Exclusive Lipstik 41 Charming Red, Wardah Exclusive Lipstick 49 Chestnut, Wardah Matte Lipstick 20 Nudish Peach, Wardah Exclusive Lipstick 48 Rosemary,Wardah Exclusive Lipstick 37 Pink Lovers.    

Berikut swatch-nya di tangan saya:

 

Untuk warna pink, saya paling suka yang ke-empat dari kiri, Wardah Exclusive Lipstik 41 Charming Red. Meskipun diberi nama "Charming red", tapi seperti tampak pada gambar warnanya pink (Saya juga heran kenapa diberi nama "charming red"). 

Warna-warnanya ketika diaplikasi satu per satu sesuai harapan saya, dan terlihat catik di bibir saya. Kecuali warna yang ketiga dari kanan (Wardah Matte Lipstick 20 Nudish Peach), yang kalau saya pakai, menurut Adik saya, membuat saya terlihat seperti orang sakit.

Tapi warna-warna yang lainnya saya suka! Cantik..cantik..cantik...!


Info lengkap untuk rangkaian kosmetik Wardah:
www.wardahbeauty.com
Facebook: facebook.com/wardahbeauty
Twitter: @Wardahbeauty  

Friday, July 31, 2015

July Beauty Haul

Inilah belanjaan saya di bulan Juli:


1. Produk-produk Viva Cosmetics: Belanja di website Viva Cosmetics memang bikin kalap. Hampir semua barang murah ga ketulungan dengan kualitas yang bisa diadu dengan produk lain. Pengennya sih beli lebih banyak lagi. Tapi saya putuskan untuk beli yang memang dibutuhkan (misalnya: Viva Milk Cleanser Green Tea), atau yang bikin penasaran (misalnya Viva Sunscreen Foundation).
Rincian belanjaan sudah saya publikasikan sebelumnya
  • Viva Milk Cleanser Green Tea 
  • Viva Face Tonic Green Tea 
  • Viva Anti Wrinkle Cream 
  • Viva Queen Compact Powder SPF 15 - Natural   
  • Viva Eye Shadow Cream (Special Color) - Peach  
  • Viva Minyak Rambut Orang Aring  
  • Viva Peeling Cream 
  • Viva Skin Food Cream 
  • Viva Sunscreen Foundation


2. Marina Natural Protects and Cares Hand and Body Lotion
Kebetulan pelembap badan saya yang mengandung tabir surya sudah habis, dan lotion ini mengandung tabir surya. Tidak disebutkan SPF berapa. Murah dan banyak. Ukuran botol 200 ml cuma Rp 8.200. Saya memang suka produk kecantikan yang murah-murah (emang ada yang ga suka?!).
 

3. Mustika Ratu Zaitun Hand and Body Lotion
Sudah di-review sebelumnya. Saya suka aromanya yang segar dan teksturnya yang cepat menyerap.
 

4. Nivea Creme
Inilah krim kesukaan saya. Saya pakai di badan dan wajah. Aromanya saya suka. Lembuuutt...
 

5. Dove Beauty Bar
Sabun bayi Johnson's yang biasa saya pakai sudah mulai habis. Selanjutnya saya akan pakai Dove. Dove sudah saya beli berkali-kali karena saya suka sifatnya yang tidak membuat kulit kering. 




6. Acuvue Clear Johnson and Johnson
Saya selalu merasa lebih cantik dengan softlense. Saya beli soft lense bulanan Acuvue bening setiap tiga bulan sekali.


Dan lain-lainnya yang tidak ada di gambar:

7. Jergens Ultra Healing Extra Dry Skin Moisturiser
Lotion Dove yang biasa saya pakai di kantor sudah hampir habis. Kali ini saya mau coba produk dari Jergens. Harganya Rp 45.000-an.


8. Mustika Ratu Zaitun Body Butter
Setelah mencoba body lotion-nya, yang bentuk botolnya tidak saya suka tapi tekstur dan aromanya saya suka banget, saya memutuskan untuk coba body butter-nya.



9. Natur-e Daily Face Cream
Saya beli untuk melembapkan kulit saya di ruangan ber-AC.


10. Parasol Face Sunblock Cream
Saya pernah coba yang kemasan warna putih-jingga (SPF 33), sekarang saya mau coba yang ungu. Tidak
ada keterangan jumlah SPF. 


11. Palem Mustika Virgin Coconut Oil
Produk yang serba guna banget. Pernah saya bahas di sini